5 FASE USIA CINTA

Usia memang sering kali jadi masalah terutama dalam urusan asmara, dilemma antara cinta dan usia.
Tapi menurut seorang motivator besar Indonesia mengatakan bahwa usia biologis belum tentu sama dengan usia psykologis. Tapi disini kita akan bahas dari sisi fasenya. Mau tau selanjutnya? yuu maree .

5 FASE USIA CINTA


1.   USIA 22 - FASE BARU, DUNIA BARU
          Kalo kata taylor swift dalam lirik lagunya yang berjudul 22, “orang orang patah hati seperti kami ini memang terlihat seperti orang gila. Kuyu, tapi tak bisa berhenti bergerak” seperti itulah terjemahaannya. usia 22 selalu di identikan dengan usia patah hati, padahal guys diusia berapa pun bisa ngalamin patah hati ya gak? di Inggris, psikolog NHS menemukan bahwa usia 21 atau setelah lulus perguruan tinggi, membawa banyak perubahan untuk relasi asmara. Sebab, sebelum umur tersebut, pilihan wanita biasanya terbatas dengan pria yang memiliki kesamaan usia dan latar belakang  dengannya. Sedangkan pilihan seusai menamatkan pendidikan tinggi menjadi lebih luas dan beragam. Selamat tinggal kehidupan simple, di fase ini saat nya gapai masa depan, dengan dunia baru. Selain itu, biasanya di usia ini orang mudah terpengaruh/labil oleh kondisi emosi yang tidak stabil, akibatnya sering kali orang dalam fase ini mengalami hubungan cinta yang putus nyambung.

2.   USIA 25 - FASE, KONSENTRASI DENGAN  KARIR
          Kehidupan cinta seorang kawan berantakan ketika ia menginjak usia 25, dan ia mulai mencurahkan konsentrasinya untuk pekerjaan. Lagi lagi kata om motivator  “ cinta yang berkualitas akan hadir ketika kamu cemerlang dalam pekerjaan/profesimu”.  Waktu 24 jam di rasa tak cukup untuk membagi perhatian pada hal krusial seperti, karier, cinta dan keluarga. Hubungan menjad jenuh dan komunikasi pun berjalan seadanya. Membagi konsentrasi itu memang sulit, apalagi jika kita sudah mulai lebih memilih dan menikmati salah satunya.

3.   USIA 28 - FASE, TEKANAN DARI SEMUA PENJURU
          Dinamika setiap orang akan berbeda, ada yang ingin berkonsentrasi di karir, ada juga yang bahagia lewat pernikahan. Tidak selalu lebih benar,  atau lebih baik di banding pilihan lainnya. Tetapi harus tetap diakui, jika ada ekspektasi tertentu dalam tiap jenjang usia, dan bisa datang dari berbagai penjuru, baik dari dalam diri ataupun lingkungan. Menjelang  fase ini wajar rasanya, jika kamu dilanda kekhawatiran. Apalagi jika teman teman sudah beranjak ke fase tertentu, seperti menikah. Wadaw rasanya pengen cepet sold out ( kaya barang ajah xixxi). Tekanan  makin terasa ketika keluarga, teman teman atau sahabat mencarikan pria/wanita yang sesuai untuk kamu. Gimana cara nanggapinya ya guys? Nah, mulailah membuka diri dan berkenalan dengan salah satu dari mereka, bukanlah ide yang buruk, Anggap saja untuk mendapat teman. Dari situ siapa tau kamu menemukan teman senasib, dari situ juga siapa tau kamu  bisa menjalin pertemanan yang bisa dijadikan support system dalam menghadapi usia ini. Tapi jangan merasa terbebani jika memang merasa tidak nyaman, seperti lirik lagunya  Afgan “katakan tidak”. Don’t forget to upgrade kualitas kamu lewat beragam kegiatan atau komunitas baru ya guys. Ini ampuh loh untuk mencari kenalan baru yang berkualitas . 

4.   USIA 30 - FASE, DIKEJAR TENGGAT WAKTU
Hasil survey yang dilakukan oleh gumtree.com, situs asal inggris, menemukan bahwa 86 persen dari 1.100 responden dibawah tekanan untuk bisa berhasil sebelum menginjak usia 30 tahun. Tekanan itu paling  terasa dalam hal asmara, keuangan dan pekerjaan. Bahkan 32 persen dari mereka merasa ditekan untuk menikah dan punya anak di usia ini. Ada kesepakatan tak terlulis ditengah masyarakat kita, bahwa usia 30 adalah tenggat waktu untuk punya semua hal. Pekerjaan bagus, hubungan asmara yang solid, plus keuangan yang mapan atau aman. Pahami diri lebih dalam, untuk tahu tujuan di masa depan, apa saja target yang ingin dicapai, menikah di usia berapa, atau ,mencapai jabatan apa? Di fase ini, periksa kembali taget target itu tercapai. Jika tidak, definisikan kembali arti bahagia dalam hidup. Tetaplah menjadi diri sendiri dan tidak terbawa arus. Tidak ada urgensi menikah jika hanya mengejar status semata. Pandangan cinta pun akan berbeda, ketika berada di usia remaja  atau awal 20-an saat motif seseorang cukup transparan untuk di ketahui. Tapi  Bagi lajang matang, makin banyak pertimbangan dalam memilih pendamping, ada standar tersendiri yang dibentuk oleh pengalaman.

5.   USIA 35 - FASE, BERKELUARGA ATAU MELAJANG?
          Asmara dan seks tak lagi menarik setelah lama menikah, ini pendapat dan keluhan  dari beberapa pasangan.  Konon katanya, perhatian orang tua 100 persen tercurah untuk anak hingga ia lima tahun. Tapi itu bukan alas an, untuk korbankan hubungan kamu dan si doi, selalu ada banyak cara untuk mengembalikan percikan dalam rumah tangga, kencan atau sekedar mengobrol berdua. Jadilah pasangan egois di saat tertentu. Itu tanda bahwa anda menghargai hubungan dan berusaha agar ikatan itu langgeng. Lain lagi dengan si lajang, yang yakin dengan pilihan hidupnya di fase ini, pilihannya menunda atau tidak menikah. Jika yakin melajang, tidak ada yg bisa melarang. Apalagi jika memang itu yang membuat anda bahagia, why not? Kamu sudah matang di usia ini, jika memang ada yang usil atau bertanya , jawab saja dengan santai dan jawaban nya ga usah ketus yuwaa xixi. Jelaskan alas an yang melatari pilihan mu itu.

Latest
Previous
Next Post »

1 comments:

Write comments
purnawan
AUTHOR
20 April 2015 at 08:35 delete

Fase kehidupan tiap orang beda2… jd ga perlu dibikin stress kl d usia tertentu blm nemuin karir ato jodoh, , ,

Reply
avatar