Usia memang
sering kali jadi masalah terutama dalam urusan asmara, dilemma antara cinta dan
usia.
Tapi menurut seorang motivator besar Indonesia mengatakan bahwa usia
biologis belum tentu sama dengan usia psykologis. Tapi disini kita akan bahas
dari sisi fasenya. Mau tau selanjutnya? yuu maree .
1. USIA 22 - FASE BARU, DUNIA BARU
Kalo kata taylor swift dalam lirik lagunya
yang berjudul 22, “orang orang patah hati seperti kami ini memang terlihat
seperti orang gila. Kuyu, tapi tak bisa berhenti bergerak” seperti itulah
terjemahaannya. usia 22 selalu di identikan dengan usia patah hati, padahal
guys diusia berapa pun bisa ngalamin patah hati ya gak? di Inggris, psikolog
NHS menemukan bahwa usia 21 atau setelah lulus perguruan tinggi, membawa banyak
perubahan untuk relasi asmara. Sebab, sebelum umur tersebut, pilihan wanita
biasanya terbatas dengan pria yang memiliki kesamaan usia dan latar
belakang dengannya. Sedangkan pilihan
seusai menamatkan pendidikan tinggi menjadi lebih luas dan beragam. Selamat
tinggal kehidupan simple, di fase ini saat nya gapai masa depan, dengan dunia
baru. Selain itu, biasanya di usia ini orang mudah terpengaruh/labil oleh
kondisi emosi yang tidak stabil, akibatnya sering kali orang dalam fase ini mengalami
hubungan cinta yang putus nyambung.
2. USIA 25 - FASE, KONSENTRASI
DENGAN KARIR
Kehidupan cinta seorang kawan
berantakan ketika ia menginjak usia 25, dan ia mulai mencurahkan konsentrasinya
untuk pekerjaan. Lagi lagi kata om motivator
“ cinta yang berkualitas akan hadir ketika kamu cemerlang dalam
pekerjaan/profesimu”. Waktu 24 jam di
rasa tak cukup untuk membagi perhatian pada hal krusial seperti, karier, cinta
dan keluarga. Hubungan menjad jenuh dan komunikasi pun berjalan seadanya.
Membagi konsentrasi itu memang sulit, apalagi jika kita sudah mulai lebih memilih
dan menikmati salah satunya.
3. USIA 28 - FASE, TEKANAN DARI SEMUA
PENJURU
Dinamika setiap orang akan berbeda,
ada yang ingin berkonsentrasi di karir, ada juga yang bahagia lewat pernikahan.
Tidak selalu lebih benar, atau lebih
baik di banding pilihan lainnya. Tetapi harus tetap diakui, jika ada ekspektasi
tertentu dalam tiap jenjang usia, dan bisa datang dari berbagai penjuru, baik
dari dalam diri ataupun lingkungan. Menjelang
fase ini wajar rasanya, jika kamu dilanda kekhawatiran. Apalagi jika
teman teman sudah beranjak ke fase tertentu, seperti menikah. Wadaw rasanya
pengen cepet sold out ( kaya barang ajah xixxi). Tekanan makin terasa ketika keluarga, teman teman
atau sahabat mencarikan pria/wanita yang sesuai untuk kamu. Gimana cara
nanggapinya ya guys? Nah, mulailah membuka diri dan berkenalan dengan salah
satu dari mereka, bukanlah ide yang buruk, Anggap saja untuk mendapat teman.
Dari situ siapa tau kamu menemukan teman senasib, dari situ juga siapa tau kamu
bisa menjalin pertemanan yang bisa
dijadikan support system dalam menghadapi usia ini. Tapi jangan merasa
terbebani jika memang merasa tidak nyaman, seperti lirik lagunya Afgan “katakan tidak”. Don’t forget to
upgrade kualitas kamu lewat beragam kegiatan atau komunitas baru ya guys. Ini
ampuh loh untuk mencari kenalan baru yang berkualitas .
4. USIA 30 - FASE, DIKEJAR TENGGAT WAKTU
Hasil survey yang dilakukan oleh gumtree.com, situs asal inggris, menemukan
bahwa 86 persen dari 1.100 responden dibawah tekanan untuk bisa berhasil
sebelum menginjak usia 30 tahun. Tekanan itu paling terasa dalam hal asmara, keuangan dan
pekerjaan. Bahkan 32 persen dari mereka merasa ditekan untuk menikah dan punya
anak di usia ini. Ada kesepakatan tak terlulis ditengah masyarakat kita, bahwa
usia 30 adalah tenggat waktu untuk punya semua hal. Pekerjaan bagus, hubungan
asmara yang solid, plus keuangan yang mapan atau aman. Pahami diri lebih dalam,
untuk tahu tujuan di masa depan, apa saja target yang ingin dicapai, menikah di
usia berapa, atau ,mencapai jabatan apa? Di fase ini, periksa kembali taget
target itu tercapai. Jika tidak, definisikan kembali arti bahagia dalam hidup.
Tetaplah menjadi diri sendiri dan tidak terbawa arus. Tidak ada urgensi menikah
jika hanya mengejar status semata. Pandangan cinta pun akan berbeda, ketika
berada di usia remaja atau awal 20-an
saat motif seseorang cukup transparan untuk di ketahui. Tapi Bagi lajang matang, makin banyak pertimbangan
dalam memilih pendamping, ada standar tersendiri yang dibentuk oleh pengalaman.
5. USIA 35 - FASE, BERKELUARGA ATAU
MELAJANG?
Asmara dan seks tak lagi
menarik setelah lama menikah, ini pendapat dan keluhan dari beberapa pasangan. Konon katanya, perhatian orang tua 100 persen
tercurah untuk anak hingga ia lima tahun. Tapi itu bukan alas an, untuk
korbankan hubungan kamu dan si doi, selalu ada banyak cara untuk mengembalikan
percikan dalam rumah tangga, kencan atau sekedar mengobrol berdua. Jadilah
pasangan egois di saat tertentu. Itu tanda bahwa anda menghargai hubungan dan
berusaha agar ikatan itu langgeng. Lain lagi dengan si lajang, yang yakin
dengan pilihan hidupnya di fase ini, pilihannya menunda atau tidak menikah.
Jika yakin melajang, tidak ada yg bisa melarang. Apalagi jika memang itu yang membuat
anda bahagia, why not? Kamu sudah matang di usia ini, jika memang ada yang usil
atau bertanya , jawab saja dengan santai dan jawaban nya ga usah ketus yuwaa xixi.
Jelaskan alas an yang melatari pilihan mu itu.
Sign up here with your email
1 comments:
Write commentsFase kehidupan tiap orang beda2… jd ga perlu dibikin stress kl d usia tertentu blm nemuin karir ato jodoh, , ,
ReplyEmoticonEmoticon